Entri Populer

Selasa, 07 Juli 2009

PERNIKAHAN IDA - BOBBY

SUPERMARKET MENJUAL ISTRI DAN SUAMI

Ada sebuah cerita menarik yang saya baca dari sebuah majalah, kisah tentang supermarket SUAMI / ISTRI. Dalam supermarket itu Tuhan menyediakan calon suami untuk para wanita dan calon istri bagi para pria. Ada peraturan bagi para pengunjung supermarket itu, bahwa toko itu hanya buka sekali dalam seumur hidup, supermarket terdiri dari lima lantai, setiap orang yang datang ke lantai atas tidak dapat kembali lagi ke lantai di bawahnya, hanya ada satu arah sehingga orang tidak dapat kembali lagi ke belakang.
Pada hari yang telah ditentukan, semua orang berduyun-duyun masuk supermarket melewati pintu yang dibedakan antara pria dan wanita.
Para wanita bergegas masuk ke ruangan pertama, pada lantai pertama tertulis : ruangan ini menyediakan calon suami yang sholeh dan perhatian. Maka para wanita bergegas naik ke lantai berikutnya, berharap mendapat calon suami yang lebih bagus lagi.
Di ruangan lantai dua tertulis : menyediakan calon suami yang sholeh, perhatian dan sayang keluarga. Tetapi para wanita buru-buru naik ke lantai atas lagi. Berharap mendapat lebih baik lagi.
Di ruangan lantai tiga tertulis : menyediakan calon suami yang sholeh, perhatian, sayang keluarga dan tampan. Hanya sedikit wanita yang memilih di lantai tiga, sebagian besar cepat-cepat naik ke lantai empat untuk mendapatkan yang lebih baik.
Di ruangan lantai empat tertulis : menyediakan calon suami yang sholeh, perhatian, sayang keluarga, tampan dan kaya. Di lantai inipun para wanita banyak yang tidak puas, bergegas mereka naik ke lantai lima dengan pengharapan akan tersedia calon suami yang paling bagus dari lantai sebelumnya.
Ketika semua pengunjung telah berada di lantai lima, di layar besar tertulis : selamat, anda adalah pengunjung ke 1.362.756, sama seperti pengunjung sebelumnya, pada lantai ini tidak tersedia calon suami, ruangan ini hanya untuk membuktikan bahwa anda termasuk orang yang tidak pernah puas.
Maka semua orang yang berada di lantai lima keluar dengan wajah menyesal, mereka tidak bisa kembali ke lantai sebelumnya, dan mereka tidak bisa masuk supermarket calon suami untuk kedua kali.
Kejadian sama dialami juga para pria yang masuk ke supermarket calon istri, ketidakpuasan telah menjadikan mereka pulang dengan tangan hampa.
Bagaimana dengan njenengan.?

Surabaya, 02 Juni 2009
21:28

KECERDASAN INTUITIF YANG LUAR BIASA

Saya baru menyadari bahwa kecerdasan yang dimiliki manusia itu bermacam-macam. Namun manusia cenderung memahami kecerdasan itu sebagai Kecerdasan Normatif saja, yaitu kecerdasan yang lurus sesuai jalur umumnya. Orang yang berpikir sesuai jalur logika pada umumnya. Kalau ada anak berprestasi di bangku sekolah, maka kita menyebutnya anak yang cerdas. Kalau ada pegawai sukses karena lulusan universitas terkenal, maka disebut pegawai cerdas. Itulah yang saya sebut sebagai kecerdasan normatif, sukses karena mengikuti jalur yang sudah ada.

Ada kecerdasan lain yang bagi saya lebih luar biasa, yaitu Kecerdasan Intuitif. Kecerdasan yang dibentuk oleh naluri intuisi seseorang. Pemikiran-pemikiran cerdas lahir dari kecedasan ini, berani berbeda dengan pemikiran banyak orang. Kadang pemikiran itu belum bisa dijelaskan dengan logika manusia pada umumnya, tetapi logika berpikir itu akan dapat difahami dikemudian hari.
Ahmad Dhani (Leader DEWA 19) menyebut beberapa nama tokoh yang memiliki Kecerdasan Intuitif, diantaranya adalah founding father Ir. Soekarno dan Gus Dur. Menurut Dhani, mereka adalah tokoh-tokoh yang berani berbeda dengan orang lain, bahkan cenderung melawan arus. Di kalangan sastrawan, Indonesia mengenal nama Chairil Anwar. Tokoh yang berani menabrak aturan kesusasteraan, sehingga melahirkan sastrawan angkatan ’45. Chairil Anwar berani menciptakan puisi yang berbeda dengan angkatan sebelumnya, yang pakem memakai rima a-a-a-a/a-a-b-b.
Kecerdasan ini melahirkan orang-orang yang visioner, orang yang melihat dunia ini kedepan. Kadang kita terjebak melihat dunia ini pada saat ini saja.
Kalau njenengan menginginkan kesuksesan, kenapa tidak berfikir beda dengan orang lain.?
Berani melawan aturan yang telah umum dipakai.

Surabaya, 31 Mei 2009
08:26