Entri Populer

Kamis, 28 Mei 2009

KULIAH GAK PINTER


Mendengar kisah seorang teman ketika kuliah di luar negeri sangat mengasyikkan, tentang keanekaragaman mahasiswanya juga tentang tingkah polah dosen-dosennya.
Di Sorborn University, berbagai mahasiswa dari negara berbeda berkumpul, keanekaragaman ini membawa ruang kelas menjadi rame. Namun yang menarik dari itu semua adalah pemikiran para mahasiswanya. Untuk mahasiswa Indonesia, dikatakan berprestasi jika dapat memahami materi kuliah yang telah disampaikan oleh dosen. Berbeda dengan mahasiswa Inggris yang tidak puas dengan materi yang telah disampaikan, dan ingin merubah materi kuliah itu. Mahasiswa Jerman bukan hanya tidak puas dengan materi kuliah, ia malah menginginkan perubahan bab dalam perkuliahan, karena dirasa metode kuliah sudah ketinggalan jaman. Mahasiwa Prancis beda lagi, buka hanya bab yang dirubah tetapi handbook harus diganti dengan yang lebih up date. Tahukah njenengan apa yang dipikirkan oleh mahasiswa Israel.? Mereka mau merubah sistem pembelajaran agar lebih efektif. Padahal yang dikritik adalah Sorborn University. Bagaimana jika mereka kuliah di Indonesia.?

Jika mahasiswa luar biasa itu kuliah bersama saya saat ini, mungkin mereka akan menjadi mahasiswa paling GOBLOK, seperti saya saat ini. Karena sistem pembelajaran mewajibkan meraka harus mengikuti sama persis metode yang disampaikan oleh dosen, tidak boleh menyimpang sedikitpun. Padahal dimasa sekarang, sangat memungkinkan mahsiswa brilian untuk menemukan metode-metode baru dalam pemecahan suatu masalah, yang bisa berbeda dengan dosen bahkan berbeda dengan handbook referensi dosen.
Jika mahasiswa diberi kebebasan untuk berkreasi dalam memecahkan suatu masalah, maka akan lahir pemikir-pemikir brillian sekelas Newton ataupun Einstein, yang berani berpikir beda dalam menyikapi masalah.


Surabaya, 29 Mei 2009
07:42

Tidak ada komentar: