Entri Populer

Kamis, 28 Mei 2009

GAK PERLU Be-Te..


Seorang sahabat mengirimkan sms, ia mengeluh tentang waktunya yang terbuang percuma hanya untuk menunggu dosen yang tak kunjung datang. Padahal sang dosen telah membuat janji. Hampir dua jam waktu sahabat itu dikorbankan untuk menunggu, tanpa aktifitas lain.

Kisah diatas hanyalah sedikit cerita dalam keseharian kita, dimana kita harus menuggu lama, menunggu kereta yang delay dari jadwal, menunggu kekasih yang terlambat ngapel, ataupun hal-hal lain yang sangat membosankan.

Padahal, pernahkah njenengan memikirkan, satu detik adalah waktu yang begitu berharga.?? Atau tahukah njenengan nilai dari waktu seperseribu detik waktu anda.??
Ada ungkapan yang menggambarkan betapa bernilainya waktu yang kita miliki saat ini.

Untuk mengetahui nilai dari satu tahun, coba tanyakan pada adikmu yang gagal dalam ujian nasional. (ternyata persiapan satu tahun itu berharga sekali)
Untuk mengetahui nilai dari satu semester, coba tanyakan pada teman kuliahmu yang gagal dalam skripsi. (ternyata masa persiapan satu semester itu berharga sekali)
Untuk mengetahui nilai dari satu bulan, coba tanyakan kepada buruh pabrik ketika menunggu tanggal satu gajian. (ternyata kerja satu bulan itu berharga sekali)
Untuk mengetahui nilai dari satu minggu, coba tanyakan kepada seorang kekasih yang menunggu malam minggu. (ternyata waktu satu minggu itu berharga sekali)
Untuk mengetahui nilai satu hari, coba tanyakan kepada para narapidana yang menuggu kebebasannya esok hari. (gak usah tanya ya..)
Untuk mengetahui nilai dari satu jam, coba tanyakan kepada sekretaris yang mendapat deadline menyelesaikan laporan satu jam lagi. (ternyata satu jam itu berharga sekali)
Untuk mengetahui nilai dari satu menit, coba tanyakan temanmu yang gagal mudik karena ditinggal kereta. (ternyata terlambat satu menit menentukan sekali)
Untuk mengetahui nilai dari satu detik, coba tanyakan temanmu yang naik sepeda motor dan hampir menabrak mobil. (ternyata satu detik untuk mengerem sangat menentukan hidup)
Untuk mengetahui nilai dari seperseribu detik, coba tanyakan kepada Valentino Rossi. Karena selisih 0,006 detik sangat menentukan siapa juara dunia moto GP.
Untuk mengeahui betapa bernilainya hidup anda, tanyakan pada diri anda sendiri. Apakah anda sudah memanfaatkan setiap detik yang dimiliki.

Waktu satu jam bagi pengemis adalah waktu menunggu orang lain untuk mengasihinya.
Waktu satu jam bagi penulis adalah waktu untuk menghasilkan satu bab buku.
Waktu satu jam bagi guru adalah waktu untuk mempersiapkan seorang Presiden untuk duapuluh tahun mendatang.
Waktu satu jam bagi santri adalah waktu untuk menghatamkan satu jus al-Quran dan berdzikir mengagungkan Allah.
Bagaimana dengan waktu satu jam yang kita miliki.? Ketika kita duduk menunggu seorang teman yang terlambat dalam janjian….

Surabaya, 03 Mei 2009
07:35

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hehe...jd malu kebanyakan sering ngeluh...ga sabar tggu dosen, lha piye meneh kayae seketika tu sebel aja (^_^)